Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tragedi Amplop yang Tertukar

19 April 2020   20:42 Diperbarui: 19 April 2020   20:52 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari health.kompas.com/

Kamar VIP rumah sakit itu jadi riuh oleh tawa kami berenam.

Akhirnya amplop pun diterima dengan baik dan kami beranjak dari kamar perawatan.

"Habis dari sini ke mana lagi, Paul?" tanya Rudi. Dia yang saat ini memegang kunci mobil kantor dan kebagian tugas jadi driver. Kami sekarang sedang menyusuri koridor rumah sakit menuju ke parkiran.

"Ada dua titik, sih. Satu di Kamboja satunya lagi di ...,"

"Kamboja deket sini. Kita ke sana aja dulu," sahutnya lagi.

"Jangan lama-lama ya Paul. Aku sudah harus ada di kantor jam tiga nanti," sambung Riska.

"Iya, iya. Tidak lama kok, cuman ngantar surat penagihan saja," aku langsung mengeluarkan surat penagihan untuk mengecet alamat debitur yang satu lagi.

Haaah?!

Aku tercekat. Langkahku terhenti. Kok amplop berisi uang besuk kami tadi masih ada dalam tas?

"Kenapa, Paul?" tanya Rudi. Mereka terhenti beberapa langkah di depanku.

"Kayaknya amplop duit tadi tertukar dengan amplop surat penagihan deh. Aku tidak perhatikan baik-baik. Nih, amplop duit kita masih ada di sini," aku mengangkat amplop berisi uang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun