Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyampaikan Aspirasi Rakyat ala Susi Pudjiastuti

16 April 2020   20:59 Diperbarui: 16 April 2020   21:03 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar linimasa twitter bu Susi Pudjiastuti. Gambar dokpri

Sekalipun sudah tidak menjabat menteri lagi, beliau masih sangat memperhatikan masalah-masalah nasional dan masih akrab dengan masyarakat. Terlihat di sosial medianya (saya salah satu follower-nya di twitter), Bu Susi Pudjiastuti cukup sering membalas cuitan dari follower-nya. Tidak banyak public figure yang bersedia menyempatkan diri menanggapi ocehan warganet seperti itu.

Saya percaya masih banyak orang yang hatinya diliputi kebaikan. Saat terjadi pandemi seperti saat ini, banyak masyarakat yang hidupnya menjadi susah. Tapi di antara kesulitan hidup itu, masih ada saja orang yang berbagi kebaikan dengan tulus.

Pada awal penyebaran virus corona yang lalu kita dibuat geleng-geleng kepala dengan para oportunis yang menimbun masker dan menjualnya dengan harga gila-gilaan. 

Untunglah setelah itu kejahatan tersebut dipukul balik dengan aksi penggalangan masker di sana-sini. Lalu kita lihat ada aksi membagi-bagi sembako yang dilakukan oleh sejumlah warga untuk membantu masyarakat yang berada dalam kesusahan.

Kemarin saya menulis tentang selebtwit yang secara sukarela melakukan promosi jualan para follower-nya dengan mengetwit ulang twit dagangan mereka.

Semua orang sedang bergerak menebar kebaikan dengan cara dan kapasitasnya masing-masing.

Sesuai judul tulisan ini, kita juga akan melihat sepak terjang ibu Susi Pudjiastuti. Kenal kan? Kebangetan kalau tidak kenal dengan tokoh perempuan yang punya jargon "tenggelamkan!" ini.

Sekalipun sudah tidak menjabat menteri lagi, beliau masih sangat memperhatikan masalah-masalah nasional dan masih akrab dengan masyarakat. Terlihat di sosial medianya (saya salah satu follower-nya di twitter), Bu Susi Pudjiastuti cukup sering membalas cuitan dari follower-nya. Tidak banyak public figure yang bersedia menyempatkan diri menanggapi ocehan warganet seperti itu.

Belum lama ini beberapa propinsi mulai memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hal-hal yang bersifat administratif terkait kebijakan tersebut seperti pendataan penerima bansos pun mulai digalakkan.

Beberapa orang yang terkendala pendataannya malah curhat ke bu Susi Pudjiastuti. Bu Susi pun gercep dan meneruskan aspirasi tersebut kepada pejabat terkait.

Sebagai contoh beberapa hari lalu, Bu Susi menerima kabar tentang salah satu warga di Semarang timur yang tidak masuk pendataan pemda padahal juga terdampak Covid-19. 

Bu Susi meneruskan whatsapp dari rekan warga yang bersangkutan ke Bapak Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah. Pak Gubernur pun memberi respon segera dengan langsung menindaklanjuti laporan tersebut melalui pejabat terkait.

Tangkap layar chat Bu Susi dan Pak Ganjar, termasuk foto tindaklanjut laporan tersebut bisa dilihat di linimasa twitter-nya.

Tangkap layar linimasa twitter bu Susi Pudjiastuti. Gambar dokpri
Tangkap layar linimasa twitter bu Susi Pudjiastuti. Gambar dokpri

Tangkap layar interaksi Bu Susi dengan followernya. Gambar dokpri
Tangkap layar interaksi Bu Susi dengan followernya. Gambar dokpri

Kemudian hari ini, salah satu follower bu Susi, seorang warga Wonosobo yang tinggal di Jabodetabek juga memberi laporan bahwa mereka belum masuk pendataan seperti yang dilakukan pemda Jateng pada warganya di Jabodetabek. Bu Susi langsung melakukan konfirmasi kepada Bu Khofifah selaku Gubernur Jawa Timur. 

Rupanya pemda Jatim sudah menyiapkan aplikasi khusus untuk membantu pendataan penerima bansos, tinggal menanti finalisasi di Kemensos saja.

Dua contoh di atas menegaskan bu Susi pun tetap memiliki jiwa melayani masyarakat sekalipun saat ini tidak punya posisi di pemerintahan. Ya mungkin jalannya lebih mudah karena bu Susi pernah menjabat sebagai seorang menteri dan akrab dengan para tokoh yang saya tulis di atas. Jadi aspirasi masyarakat yang diteruskan bisa mendapat respon ekspres dari mereka.

Tapi yang mau saya katakan adalah saat ini memang dibutuhkan sinergi dari semua pihak untuk membantu pemerintah menuntaskan masalah Covid-19 dan segala eksesnya. Bu Susi Pudjiastuti sudah memberi contoh yang baik kepada kita semua. (PG)

--- 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun