Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | COVID-X dan Planet Biru

19 Maret 2020   20:28 Diperbarui: 19 Maret 2020   20:41 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari spacetelescope.org

"Ya, sudah dua minggu setengah dari kota-kota besar di seluruh dunia lockdown, kan? Tidak heran polusi menurun drastis. Virus COVID-X ini benar-benar jadi masalah besar di sana."

Rudi menyebut virus yang sebulan lalu namanya diumumkan secara resmi oleh WHO. Beberapa hari setelah itu, petinggi WHO juga mengumumkan virus COVID-X ini sebagai pandemi. Tingkat penularan dan rasio kematian dari COVID-X kabarnya jauh lebih tinggi dari COVID-19 yang pernah menjadi pandemi 21 tahun lalu.

Rara tertegun, lalu berucap lambat-lambat,

"Sekarang terlihat, bukan? Eksistensi kita tidak ada apa-apanya di hadapan alam. Virus meluas, kota-kota besar lockdown, ekonomi stuck, peradaban berhenti sejenak. Tapi apa yang terjadi? Bumi kita jadi lebih bersih dan sehat. Kita cenderung menyalahkan virus sebagai biang keladi segala kekacauan di bawah sana, tapi kamu tahu? Sebenarnya kita-lah virus untuk bumi kita sendiri."

Rudi terdiam, membenarkan perkataan Rara barusan.

"Eh, kamu kok malah bengong, Rud? Ayuk berangkat sekarang. Aku sudah laper nih..."

Modul yang mereka kendarai pun terbang perlahan mengitari haluan kapal induk. Jauh di sana, bumi yang biru berseri jadi foreground indah di antara kekelaman ruang angkasa.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun