Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini yang Membuat Opsi Lockdown Susah Diterapkan di Indonesia

16 Maret 2020   21:07 Diperbarui: 16 Maret 2020   21:15 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://edition.cnn.com

Sebagai contoh, beberapa waktu lalu banyak orang yang ramai-ramai memborong barang-barang kebutuhan pokok. Kemudian, stok masker dan hand sanitizer jadi sulit ditemukan di pasaran. Padahal pemerintah belum mengeluarkan statement macam-macam. Jangan-jangan, jika diterapkan lockdown malah bisa bikin kekacauan baru.

Suka Kumpul-kumpul. Masih ingat anekdot mangan ora mangan sing penting ngumpul. Nah, ini salah satu kebiasaan masyarakat yang sukar dihilangkan. Bangsa kita sejak dahulu sudah terkenal dengan kebiasaan gotong royong. Selalu ada alasan untuk ngumpul bersama.

Saat lockdown dilakukan, banyak fasilitas publik yang ditutup untuk membuat masyarakat berdiam diri di rumah masing-masing. Tapi alih-alih diam di rumah, hal ini malah bisa dianggap "liburan" sehingga bisa jadi momentum silaturahmi, pulang kampung dan lain-lain. Jadi tujuan lockdown untuk menekan penyebaran virus jadi tidak tercapai.

Jadi, perlu dipikirkan baik-baik imbas sosial dari opsi lockdown itu jika diterapkan. Jadi sambil  melakukan tracing terhadap aktivitas orang-orang yang sudah positif Corona, pemerintah harus terus melakukan edukasi secara masif kepada masyarakat tentang kiat-kiat menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan untuk meminimalkan penyebaran virus Corona. (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun