Hari ini sejumlah tokoh diundang ke istana menjelang rilis menteri kabinet baru di pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi. Di antara mereka ada sosok yang cukup menarik perhatian, Nadiem Makarim.
Siapa yang tidak kenal dengan sosok yang satu ini? Ingat Nadiem Makarim, ingat Gojek. Atau sebaliknya, apps Gojek membuat kita ingat dengan sosok Nadiem.
Pria kelahiran Singapura, 35 tahun lalu ini telah menjadi figur milenial yang cukup berhasil membangun karir sampai menjadi CEO Gojek, bisnis yang valuasinya sudah mencapai lebih dari 10 miliar dolar. Namun terkait posisinya di perusahaan decacorn itu, Nadiem mengatakan sudah mundur begitu mendapat tawaran menteri.
"Pasti di Go-jek sudah mundur. Tidak ada posisi dan kewenangan apapun di Gojek," ujap Nadiem sebagaimana dikutip oleh portal Kompas.com.
Pendidikan dan Karir
Nadiem menyelesaikan Pendidikan di Brown University, Amerika Serikat jurusan Hubungan Internasional pada tahun 2006. Setelah itu melanjutkan pendidikan pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Nadiem mendirikan Gojek pada tahun 2010. Gojek pertama kali berdiri sebagai call centre yang menawarkan jasa pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor. Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi apps raksasa yang menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan nama GoPay.
Keberhasilannya membangun dan mengawal Gojek menjadi apps raksasa, membuat Nadiem Makarim tercatat masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia.Â
Nadiem juga pernah berkarir sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia mendirikan Zalora Indonesia. Juga pernah menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku.
Penghargaan-penghargaan
Beberapa penghargaan yang pernah diterima Nadiem antara lain:
Penghargaan The Straits Times, Asian of the Year pada tahun 2016. Asian of the Year adalah penghargaan dalam lingkup Asia yang diberikan kepada individu atau kelompok yang secara signifikan berkontribusi pada meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara mereka.
Masuk dalam daftar Bloomberg 50 tahun 2018. Bloomberg menilai tidak ada aplikasi lain yang telah mengubah kehidupan di Indonesia dengan cepat dan mendalam seperti Gojek.