Nah, jika segala polemik yang terjadi beberapa hari terakhir ini berakhir pada negosiasi dan atau kompromi, maka rekonsiliasi bisa jadi semakin jauh dari tujuan semula yaitu untuk menyejukkan suasana dalam masyarakat. Upaya tersebut hanya akan jadi business as usual bagi para politisi kita.
Memang tidak bisa dipungkiri, langkah-langkah (dan manuver) para elit politik pasti selalu punya hitung-hitungan politik pula. Kondisi sosial ekonomi negara yang sedang baik atau buruk pun selalu terkait dengan politik. Tapi biar rakyat tidak menerka-nerka, baiknya diperjelas sejak awal. Apakah benar-benar rekonsiliasi atau hanya akan jadi negosiasi dan kompromi?
---Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H