Pada profil akun twitter-nya mendiang menuliskan dirinya adalah penyintas kanker paru stadium 4B. Penyakit kanker yang dideritanya rupanya sudah menjalar sampai ke tulang dan organ lainnya. Kepergian beliau ke Guangzhou, China sejak tanggal 15 Juni lalu dalam rangka pengobatan lanjutan. Pada hari keberangkatan tersebut, beliau masih sempat menulis status tentang peta hotspot di Indonesia di linimasa twitternya. Â
Saya yakin, kita semua masih ingin berinteraksi dengan Pak Soetopo lebih lama lagi. Namun sayang, takdir menentukan jalan yang lain.
Orang baik cepat dipanggil Tuhan. Ini ungkapan yang sering kita dengar. Bisa iya bisa juga tidak, tapi bagi saya, hari ini Tuhan telah memanggil satu lagi putra terbaik bangsa. Cuitan terakhir di linimasa mendiang pada tanggal 15 Juni lalu, biarlah menjadi jejak abadi yang membuat kita semua bisa mengenang kembali segala kiprah beliau semasa hidup. Jejak tersebut biarlah jadi saksi kalau kita semua pernah memiliki pendekar BNPB yang telah berdedikasi setinggi-tingginya untuk bangsa dan negaranya.
Rest In Peace Pak Topo, semoga segala amal ibadah diterima Tuhan yang Maha Esa. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H