Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pembunuh Bayaran

12 Juni 2019   20:40 Diperbarui: 12 Juni 2019   20:46 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://www.sootoday.com 

Brandal berdiri. "Artinya uang di atas meja masih kurang, Tuan."

Mr. X terlihat merapikan beberapa dokumen dari atas meja lalu mengancing jasnya. "Itu uang muka pekerjaan kamu. 60 juta lagi setelah pekerjaan kamu tuntas. Aku harus pergi sekarang. Good luck!"

Brandal mendengus kesal, tapi dia tidak punya pilihan lain lagi.

***

Tak sampai seminggu kemudian, wajah Brandal menghias layar kaca. Dia terendus oleh aparat kepolisian, saat aparat menyisir potongan-potongan informasi dari para tersangka perusuh yang terlibat dalam kekacauan di ibukota.

Di ruang kerjanya, Mr. X nampak gelisah. Sesekali dia memaki Brandal yang dianggapnya teledor. Sudah dua gelas besar air putih dihabiskannya untuk menenangkan diri, tapi tidak berhasil. Bodyguard pribadi yang memahami kekhawatiran bosnya mencoba menenangkan. "Dia belum pernah melihat wajah anda, Tuan. Juga tidak pernah menelepon atau berkirim pesan secara langsung dengan anda," ucapnya.

"Polisi sekarang pandai-pandai, Roy. Kita tidak bisa menebak ke mana arah penyelidikan mereka," sahut Mr. X.

"Bagaimana kalau untuk sementara menghilang ke luar negeri?"

Mr. X mengangguk-angguk setuju. "Betul. Aku punya kawan di Bangkok yang mungkin bisa membantu."

Dia lalu membuka daftar contact di gawainya dan berhenti pada satu nama,

dr. Ivan - Plastic Surgery

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun