Seorang gadis lainnya, berambut panjang berdiri tidak jauh dari mereka. Cahaya dari penerangan salah satu cottage membuat wajahnya terlihat jelas. Wajah gadis itu penuh amarah yang meluap-luap. Di belakangnya berdiri dua orang pria berbadan tegap.
"Tesa?!" si pemuda gelagapan. "Kok, kok kamu ada di sini? Bukannya lagi di --"
"Aku tracking HP kamu, bodoh! Ayo mau bilang apa lagi? Ini selingkuhan kamu ya?!" ucap gadis itu semakin sengit.
"Dia siapa, Sayang?" gadis berambut sebahu mulai terlihat panik.
Pertanyaan itu belum sempat terjawab, ketika dua orang di belakang gadis berambut panjang maju ke arah mereka.
"Kita kabur dari sini dulu yuk," ucap lelaki sambil menarik tangan gadis berambut sebahu agar segera meninggalkan tempat itu. Tapi baru saja mereka berbalik, di belakang mereka sudah berdiri dua orang pria tegap lainnya.
Si pemuda putus asa.
"Siapa mereka, Bayu?"
"Mereka bodyguard Tesa. Selama ini aku selalu berusaha menjauh, tapi dia ngejar-ngejar aku terus."
"Iya, Tesa itu siapa?"
"Sebentar lagi jadi mantan pacar aku, Cindy. Dia itu ... dia itu anak jendral."