Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lelaki dari Masa Lalu

30 November 2018   17:00 Diperbarui: 30 November 2018   17:05 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https:www.123rf.com

"Syukurlah antidotnya bekerja ... Aluna, kita harus segera pergi dari sini!" tuturnya terburu-buru.

"Ada apa, Mas? Kita baru bertemu, mengapa ... mengapa?"

Bahkan tidak ada waktu untuk melepas rindu yang baru kusadari begitu membuncah dalam dada. Tetapi aku tiba-tiba merasa mual ketika memandang kamar dan seprei yang acak-acakan, tempatku bergulat dengan ... Rafael berengsek! Di mana dia sekarang?

Hah? Apa Mas Bayu tahu kalau ...

"Ayolah, Aluna, tidak ada waktu untuk menjelaskannya. Kita akan melepas rindu setelah berada jauh dari tempat ini."

Aku pun mengangguk mantap.

Tidak sampai lima menit kemudian, kami sudah berjalan beriringan seperti dikejar kematian, menyusuri koridor remang-remang. Beberapa pasang mata dari balik pintu-pintu kamar menatap sinis tapi aku sudah tidak pernah peduli lagi pada pandangan seperti itu.

Apakah setelah menemukan kembali kekasihku yang lama hilang, 

aku

kupu-kupu bersayap jingga keemasan akan mengakhiri kisah lara ini? tanyaku dalam hati.

Dalam genggaman Mas Bayu kini aku pasrahkan kehidupanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun