Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Gua Maria Kerep Ambarawa

29 Juli 2018   22:20 Diperbarui: 30 Juli 2018   09:40 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu diorama di GMKA. Foto dokpri

Umat Katolik memiliki kebiasaan berkunjung dan berdoa di Gua Maria. Ibadah ini dilakukan untuk menghormati dan memohon perantaraan doa Bunda Maria sebagai ibu Yesus Kristus. Oleh karena itu Gua Maria menjadi objek wisata rohani yang cukup diminati oleh umat Katolik. 

Di luar negeri misalnya, ada Gua Maria Lourdes-Perancis, yang cukup terkenal. Di tanah air ada gua Maria Sendang Sono, gua Maria Pohsarang, gua Maria Palasari di Bali dan sebagainya.

Salah satu Gua Maria yang cukup terkenal adalah Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA). Objek ziarah rohani ini terletak di Jawa Tengah, tepatnya di Jl. Tentara Pelajar, Kelurahan Panjang, Ambarawa, sekitar 35 km ke arah selatan kota Semarang.                                                          

GMKA sangat memadai sebagai tempat ziarah rohani. Gua Maria yang didesain menyerupai Gua Maria Lourdes memiliki pelataran doa cukup luas, sehingga mampu menampung umat dalam jumlah banyak. 

Di depan gua saja saya perkirakan dapat menampung sampai 100-an orang, belum termasuk pelataran yang memanjang di sebelah selatan Gua Maria dengan luas tiga sampai empat kali lipat.

Foto dokpri
Foto dokpri
Membakar lilin di depan Gua Maria. Foto dokpri
Membakar lilin di depan Gua Maria. Foto dokpri
Ke arah timur Gua Maria, hadir sebuah kapel untuk tempat peribadatan. Selain itu, terdapat juga stasi (perhentian berupa prasasti atau monumen kecil) Jalan Salib untuk digunakan pengunjung yang ingin merenungkan sengsara Yesus Kristus. Terdapat dua jalur Jalan Salib. Masyarakat di sekitar GMKA menyebutnya Jalan Salib panjang dan Jalan Salib pendek. 

Jika disebut Jalan Salib pendek, berarti yang dimaksud adalah Jalan Salib yang stasi-stasinya berada di kompleks GMKA sendiri, sehingga jarak antar satu stasi dan stasi lainnya cukup berdekatan. 

Sedangkan Jalan Salib panjang, stasi pertamanya berada di halaman gereja Paroki St. Yusup Ambarawa lalu stasi-stasi berikutnya berderet sepanjang jalan kecil sejauh kira-kira 500-an meter yang melewati area persawahan dan rumah penduduk lalu berujung di areal GMKA.

Kemudian di GMKA terdapat juga diorama beberapa peristiwa yang terjadi di dalam Alkitab, seperti diorama Yesus melakukan mukjizat pada pernikahan di Kana, diorama pembaptisan oleh Yohanes Pembaptis, diorama Yesus menjala ikan bersama para murid dan sebagainya. Diorama ini dapat membantu para peziarah memvisualisasikan dan menghayati peristiwa iman dalam kitab suci.

Salah satu diorama di GMKA. Foto dokpri
Salah satu diorama di GMKA. Foto dokpri
Namun, segala fasilitas wisata rohani ini lantas tidak membuat GMKA menjadi tempat yang eksklusif. GMKA terbuka untuk umum. Apalagi GMKA juga memiliki banyak spot menarik untuk menjadi santapan mata dan kamera.

Salah satu daya tarik bagi pengunjung adalah kehadiran patung raksasa Maria Assumpta yang berdiri megah di sebelah barat areal GMKA. Patung ini memiliki ketinggian 42 meter dari dasar sampai puncak patung. 

Belum afdol rasanya berkunjung ke GMKA jika tidak memiliki foto patung raksasa ini. Oleh karena itu setiap pengunjung yang hadir tidak melewatkan kesempatan mengambil gambar atau berfoto dengan latar patung Maria Assumpta ini. Saat berkunjung pada malam hari pun tidak usah khawatir, karena beberapa spotlight membantu pencahayaan ke arah patung ini sehingga tetap jelas terlihat.

Patung Maria Assumpta. Gambar dokpri
Patung Maria Assumpta. Gambar dokpri
Pemandangan lain yang tidak kalah menariknya adalah taman asri yang berada di sebelah tenggara areal GMKA. Berada di taman ini membuat suasana hati lebih tenang dan damai. Pada beberapa titik terdapat diorama peristiwa kitab suci seperti sudah diceritakan di atas, yang kembali bisa jadi santapan empuk mata kamera kita.

Di sebelah luar halaman kapel GMKA, kita bisa menemukan deretan toko penjual benda-benda rohani mulai dari rosario, salib, lilin, patung-patung keluarga kudus sampai kaos. Harga yang ditawarkan juga sangat bervariasi. Untuk rosario misalnya, tersedia mulai dari harga 10 ribuan rupiah, sampai ratusan ribu. Yang berharga ratusan ribu itu adalah rosario besar yang biasa dijadikan pajangan di rumah.

Berwisata kurang lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner setempat. Untunglah GMKA menawarkan paket wisata komplit, jadi selain memuaskan mata, kita juga bisa memuaskan perut di tempat ini. 

Pada jalan masuk GMKA bertebaran kedai-kedai penjual aneka makanan dan minuman. Warung kopi, bakmi, nasi pecel sampai aneka kudapan seperti bakpao, sate keong dan sebagainya cukup mudah ditemukan dengan harga yang sangat terjangkau. 

Saat berkunjung, saya memilih menu sate kelinci yang ditawarkan di pujasera, tidak jauh dari toko penjual benda-benda rohani. Seporsi sate kelinci yang disajikan dengan lontong yang sudah dipotong-potong, harganya dua puluh lima ribu saja. Rasanya pun nikmat dan membuat perut kenyang.

Sate kelinci. Gambar dokpri
Sate kelinci. Gambar dokpri
Untuk pengunjung dari luar kota yang tidak ingin menginap jauh-jauh juga tidak perlu khawatir, karena banyak guest house di sekitar GMKA. Oh ya, tidak ada tarif masuk yang diberlakukan untuk pengunjung. Pun tidak ada tarif khusus untuk parkir, jadi pengunjung membayar sesuai kerelaan hati. Hanya tetap diharapkan setiap pengunjung menjaga kebersihan dan ketertiban, terutama karena ada pengunjung lain yang datang dengan tujuan beribadah.

 Jadi kesimpulannya, GMKA adalah objek wisata rohani namun tetap menawan bagi pengunjung yang hanya ingin berpelesir. Oleh karena itu, GMKA telah menjadi salah satu icon wisata di Ambarawa. Jika sedang bepergian ke Ambarawa, jangan lupa sisihkan waktu untuk mengunjungi tempat penuh pesona ini. (PG)

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun