Belum afdol rasanya berkunjung ke GMKA jika tidak memiliki foto patung raksasa ini. Oleh karena itu setiap pengunjung yang hadir tidak melewatkan kesempatan mengambil gambar atau berfoto dengan latar patung Maria Assumpta ini. Saat berkunjung pada malam hari pun tidak usah khawatir, karena beberapa spotlight membantu pencahayaan ke arah patung ini sehingga tetap jelas terlihat.
Di sebelah luar halaman kapel GMKA, kita bisa menemukan deretan toko penjual benda-benda rohani mulai dari rosario, salib, lilin, patung-patung keluarga kudus sampai kaos. Harga yang ditawarkan juga sangat bervariasi. Untuk rosario misalnya, tersedia mulai dari harga 10 ribuan rupiah, sampai ratusan ribu. Yang berharga ratusan ribu itu adalah rosario besar yang biasa dijadikan pajangan di rumah.
Berwisata kurang lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner setempat. Untunglah GMKA menawarkan paket wisata komplit, jadi selain memuaskan mata, kita juga bisa memuaskan perut di tempat ini.Â
Pada jalan masuk GMKA bertebaran kedai-kedai penjual aneka makanan dan minuman. Warung kopi, bakmi, nasi pecel sampai aneka kudapan seperti bakpao, sate keong dan sebagainya cukup mudah ditemukan dengan harga yang sangat terjangkau.Â
Saat berkunjung, saya memilih menu sate kelinci yang ditawarkan di pujasera, tidak jauh dari toko penjual benda-benda rohani. Seporsi sate kelinci yang disajikan dengan lontong yang sudah dipotong-potong, harganya dua puluh lima ribu saja. Rasanya pun nikmat dan membuat perut kenyang.
 Jadi kesimpulannya, GMKA adalah objek wisata rohani namun tetap menawan bagi pengunjung yang hanya ingin berpelesir. Oleh karena itu, GMKA telah menjadi salah satu icon wisata di Ambarawa. Jika sedang bepergian ke Ambarawa, jangan lupa sisihkan waktu untuk mengunjungi tempat penuh pesona ini. (PG)
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H