"... yang tidak akan kamu raih," wanita berbaju merah kembali bertutur. "Tapi kamu sudah tahu, bukan? Suatu saat cinta-lah yang akan membakar hati bekumu, melelehkan dan mengirisnya dengan sembilu tajam. Kamu tahu, bukan? Saatnya akan tiba. Cinta-lah yang akan meninggalkanmu, begitu kamu membutuhkannya."
Wanita bergaun merah mengecup bibir Bayu mesra, lalu berbalik dan kembali menyeberangi jalan. Bayu membiarkan semuanya terjadi. Menikmati setiap menit saat-saat perpisahan itu sebelum wanita berbaju merah kembali menyapanya,
"Kehilangan sesuatu, Tampan?" lalu pergi dan menghilang ditelan malam.
Di dalam genangan air, tidak ada bayangan apapun yang ditinggalkan selain langit malam yang kelam membius kesadaran. Bayu tertunduk penuh sesal. Bulir bening basah mengalir dari matanya.
"Ya, saya telah kehilangan sesuatu," ucapnya lirih.
Tiba-tiba dia mengepalkan tangan.
Aku harus bisa menemukanmu, Sukma, dimana pun kamu berada kini, batinnya.
Dia kembali mengalihkan pandangan ke arah genangan air, tempat terakhir kali Sukma terlihat. Sambil berteriak seperti orang kesetanan, dia pun melompat dan menjatuhkan dirinya ke dalam genangan air tersebut, sesaat sebelum sebuah mobil truk melintas dengan deras.
----