Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Wanita dalam Genangan Air

12 Mei 2018   21:24 Diperbarui: 12 Mei 2018   21:32 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita di seberang jalan menuruni trotoar dan melintasi jalanan tanpa takut sedikit pun high heels-nya terpapar genangan air. Tahu-tahu Bayu dan wanita itu kini tinggal berjarak sejengkal saja. Saking dekatnya, Bayu bisa merasakan napas wanita itu di bawah dagunya.

"Saya adalah fragmen masa lalu kamu..."

"Saya tahu. Tapi setiap orang mestinya punya nama, bukan?"

"Namaku... Khianat..."

Mata Bayu membelalak dan secara refleks mundur selangkah.

"Saya tahu sekarang, kamu datang membawa dendam wanita-wanita itu!..."

Bayangan wanita-wanita yang pernah singgah di kehidupan Bayu tiba-tiba berkelebat tidak karuan di dalam kepalanya. Meta, Cindy, Meutiah, Keke. Bayu pun menemukan persamaan kebencian di mata mereka dengan tatapan menggoda dari wanita berbaju merah di hadapannya.

"Tidak. Saya bukan membawa dendam, saya malah membawa pesona mereka kembali. Tapi sayangnya saya dari masa lalu, Bayu. Masa lalu yang tidak akan terulang lagi. Lihatlah, bayangan dari masa depan..."

Wanita itu menunjuk genangan air. Bayu kembali terkejut.

Genangan air memantulkan rupa wanita lain. Wanita berbaju biru dengan rambut panjang indah yang tengah dipermainkan angin malam.

"Sukma!" Bayu berseru dan mengangkat pandangannya ke seberang jalan. Tapi... hampa! Tidak ada seorang pun di sana. Bayu kembali memandang genangan air, sama hampanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun