Kedua sejoli itu pun meninggalkan Udin yang nelangsa.
"Daah, Bang Udin," lambai Mayang dari pintu kelas. Tapi melihat wajah Udin yang mirip balita kehilangan mainan itu, dia pun kembali sejenak untuk memberi penghiburan. "Udah, Bang, jangan sedih. Anggap saja chat tadi malam itu hoax. Tapi hoax yang membangun... Kan gara-gara itu bang Udin jadi tambah baek sama Mayang. Iya kan, Bang?"
Udin kita benar-benar tidak mampu lagi menahan tumpahan air matanya. Dia menangis sejadi-jadinya sambil memanggil emak di rumah.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H