Itu komentar Gian, seorang teknisi handphone. Lalu ada komentar
Berani amat ya bocah-bocah jaman now. Tapi serius, kalau ketemu, aku pengen jadi produser mereka. Filmnya lalu dijual online. Buat yang mau, dikasih harga bagus. Tul gak? Wkwkwk
Nah, yang ini komentar Jo, seorang sales eksekutif asuransi jiwa. Yang lain langsungngakak, disambung dengan komentar ini
Aku bantu urus copyrightnya ya, bro?
Ini komentar Nessa, Pengacara. Lalu setelah beberapa komentar kemudian,
Mereka sudah kena pengaruh budaya kebarat-baratan yang kebablasan. Kalau lihat kayak gini, aku suka gemas sama orang tua anak-anak ini...
Nah, ini komentar Ghea yang memang penggiat pemberdayaan perempuan.
Setelah beberapa saat lamanya tidak ada lagi yang memberi komentar. Bejo pun mulai mengetik huruf demi huruf menjadi kata demi kata sambil terus tersenyum
Kalian memang pinter tapi pikiran kalian itu jadi kaku gara-gara kesibukan yang monoton. Kalau nonton film itu ya dinikmati filmnya dong. Jangan dinikmati kameranya lah, hukumnya lah, prospek bisnisnya lah. Tahu gak, tadinya aku mau mau download videonya, tapi gak jadi gara-gara baca komentar kalian. Jadinya malah garing.
Beberapa saat hening, lalu satu persatu balasan masuk. Ghea memajang emoticonsenyum dan malaikat, diikuti komentar Gian.
Bro, serius belum download filmnya?