Belum dijawab boleh atau tidak, pria itu langsung main cecar saja. Seingat Dul sudah enam kali dia berkunjung ke restoran itu semenjak diresmikan kurang lebih tiga bulan lalu.
Dul pun mengangguk kecil. Sebenarnya dia malas diperlakukan seperti itu, tapi karena yang berada di depannya orang asing dia pun menjawab sekenanya.
“Nasi rawon Mix sama Gado-gado Fusion, Pak, sama…”
“Nah, bagaimana kesannya dengan restoran ini, Mas?”
“Ng… bagus sih, hanya…”
“Baik, terima kasih waktunya, Mas Dul. Sampai ketemu lagi, ya. Nah, pemirsa sekarang kita cari salah satu pelayan restoran buat ditanya-tanya juga…”
Pria kurus menyalami Dul seadanya lalu berjalan menjauh sambil terus cuap-cuap dan menatap layar smartphone-nya.
Gak sopan! keluh Dul.
Orang-orang di sekitar situ yang semula memberi perhatian pada sesi wawancara Dul kembali melanjutkan aktivitas makan siang mereka.
“Mas Dul, ya?”
Dul terkejut lagi. Sedotan jus hampir ikut ditelan saking kagetnya.