“Nah!” seru Soleh. Untuk kedua kalinya Badrun terkejut.
“Kenapa sih elu hobi banget ngagetin orang?”
“Hehehe…. Sori lagi, Bro. Gue baru ingat, bos gue punya teman seorang developer yang baik hati yang mencintai aku apa adanya. Eh, kok malah nyanyi… teman bos gue ini sedang getol-getolnya menawarkan perumahan murah untuk masyarakat miskin.”
Mulai nampak binar-binar kehidupan di mata Badrun. Tapi dia tetap menyindir Soleh,
“Elu ngomong miskin tidak perlu melototingue seperti itu dong…”
“Lah, emang eluorang kaya?”
“Bukan…”
“Makanya…”
“Lanjut, lanjut. Harga rumahnya emang berapa, Bro?” Badrun kelihatan mulai tidak sabaran.
“Mm… kisaran 150 sampai 200 juta, type 36… Bisa diangsur sampai 15 tahun lagi.”
“Itu angsurannya berapa ya, Bro?” .