Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[HORORKOPLAK] Parfum dan Gigi Kelinci

12 Januari 2017   20:20 Diperbarui: 12 Januari 2017   20:26 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu lagi mabuk, ya?”

Pertanyaan itu bukan dijawab, malah dia menonjok perutku mesra.

“Mm…,” gumamku, mencoba menetralkan debaran jantung. Untunglah kantin cukup sepi siang ini. Bisa jadi trending topic kalau ada kawan kantor yang menangkap basah kemesraan kami ini.  “…tadi kamu sudah nanya-nanya kehidupan aku. Sekarang giliran aku ya…”

“Bagaimana ya, Mas. Sebenarnya aku ini orangnya introvert loh. Aku risih menceritakan kehidupan pribadiku pada orang lain. Ya kecuali pada sahabat dekat atau… kekasih.”

“Oh begitu. Jadi bagaimana kalau kita pacaran saja?”

Degh! Ingin rasanya aku memaki lidah dan bibir yang suka ngomong tanpa rem ini. Andien mengangkat kepalanya lalu menatapku penuh arti. Habis deh, pasti wajahku saat ini sedang merah padam... atau malah ijo royo-royo.

“Itu serius atau bercanda, Mas Alif?”

Bola panas dilemparkan kepadaku. Aku sadar suatu saat memang harus jujur kepadanya tentang perasaanku.

“Baiklah, Andien. Aku jujur. Aku sayang sama kamu. Hanya tidak nyangka tempat nembaknya jadi seperti ini. Aku membayangkan tempat lain yang lebih romantis, tetapi yah mau bagaimana lagi? Kamu juga sih tadi mancing-mancing jadinya…”

Andien menempelkan jari telunjuknya di bibirku.

“Mas Alif sayang sama aku?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun