Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri] Malaikat-malaikat Mungil

29 September 2016   21:22 Diperbarui: 30 September 2016   11:44 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nad yang tidak kunjung keluar kamar membuat Diana berniat membangunkannya. Namun saat mengetuk pintu kamar tidak ada jawaban sama sekali. Diana pun membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. Saat itu Nad telah terbaring terlentang di lantai. Tubuhnya kaku dengan darah merah pekat menggenangi lantai di sekitar kepalanya.

Diana pun menjerit histeris sehingga tetangga berdatangan.

Tora berjanji akan datang secepatnya. Tapi di tengah luapan emosi dia masih menyisakan ruang dalam otaknya untuk berpikir logis. Dia pun cepat-cepat menelepon Dayat, asisten klinik mereka.

Gak usah buka klinik hari ini! Besok juga. Jangan pernah buka klinik lagi!” perintahnya dengan suara bergetar.

Loh, kenapa, Mas?”

“Mbak Nad meninggal!”

Belum sempat Dayat mengungkapkan keterkejutannya, Tora menyambung lagi.

“Dengar Dayat. Buang semua HP klinik ke tempat yang jauh, cari sungai yang dalam. Terus….”

Tora menghelas napas dalam-dalam agar kuat melanjutkan omongannya. Air matanya mulai jatuh bercucuran.

“Terus… kamu cari kerjaan lain saja,” dia menghitung dengan cepat saldo tabungannya. “Kirim nomor rekening kamu, aku bayar gaji kamu dua bulan langsung! Dayat? Kamu ngerti?”

“Iya, mas. Mas… mbak Nad kenapa, mas?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun