“Bentar yah, bos aku nelpon…”
Freya memasang mimik menggoda lagi. Sedangkan Priska seperti sedang mencari sesuatu dalam pikirannya. Rosa berdiri dan menjauh sambil menjawab panggilan Ardian.
“Gak… lagi sama temen-temen… mau gabung?” Rosa kemudian tertawa kecil. “Gak perlu lah, ini acara ladies… nanti deh saya kenalin sama mereka… OK, sipp…. Bye…”
Setelah menutup teleponnya, Rosa kembali ke tengah dua kawannya.
“Dari bos atau bos?” goda Frey. “Kalau urusan kantor doang gak perlu terima telepon jauh-jauh kan?”
Wajah Rosa bersemu.
“Itu Ardian, kan?”
Rosa terkejut dan menatap ke arah Priska. Frey juga.
“Kamu kenal?”
“Itu beneran Ardian? Ya ampuunn. Beneran bos kamu?”
Rosa mengangguk keheranan.