“Iya, Neng. Tapi sekarang udah naik. Soalnya biaya operasional juga naik…”
Kening Widya mengernyit.
“Biaya operasional apaan? Emang bensin naik lagi ya?”
Memet menggeleng.
“Bukan bensin yang naik, Neng, tapi rokok.”
Kernyitan di kening Widya semakin bertambah.
“Yee, apa hubungannya?”
“Kan kalau mangkal sambil nunggu penumpang mesti ngerokok dulu. Terus kalau gak merokok kepala sedikit pening, bahaya kan buat penumpang.”
“Lagian baru rencana pemerintah, Bang. Belum naik beneran, kan?”
“Yah, tahu sendiri, Neng, Indonesia kayak mana. Lihat tuh kemarin sebelum harga bensin naik, eh, harga-harga sudah naik duluan.”
Bibir Widya manyun karena kesal. Hilang sudah paras manisnya. Dia sebenarnya masih mau adu argumen sama Memet, tapi karena sudah terlanjur capek dia pun terpaksa mengubek-ubek isi tasnya dan menyerahkan selembar lima ribuan dengan ketus.