kamu berjibaku melawan maut dan melahirkan seorang bayi mungil ke pangkuan bumi.
Sayangnya dia tidak sempat lagi meneriakkan tangisan pertamanya.
Jalan kehidupannya hanya sepanjang belati itu dan tangan indahmu.
.
Aneh, bukan?
Jika sekat antara kematian dan kehidupan setipis itu, mengapa kita harus memuja kehidupan dan mengutuki kematian?
Tidak apa jika kematian adalah jembatan kepada kehidupan yang lain
tidak apa jika darah yang mengotori tanganmu akan berubah menjadi keindahan yang lain
.
Tidak apa jika kematian serupa datang bersama belati yang kamu tancapkan di tengah-tengah jantungku.
Aku bisa merasakan sel-sel darahku mengalir menutupi belati itu