Setelah upacara penguburan raja Basalto padepokan sihir secara resmi dinyatakan tertutup. Murid-murid dipulangkan begitu pula dengan para prajurit dan pejabat istana. Para pejabat istana, seperti bendahara, kepala prajurit dan penasehat kerajaan tidak ada bersedia memimpin kerajaan kaum sihir sebesar ini. Sementara itu, jejak-jejak ratu Viona tidak ditemukan sedikitpun. Dia menghilang begitu saja, seperti kabut yang diusir pergi oleh hanganya matahari. Ini membuat sehingga mereka telah bersepakat untuk mengosongkan kerajaan Basalto.
Namun Emerald memiliki rencana untuk segera memperluas padepokan sihirnya agar bisa menampung murid-murid, termasuk para guru yang masih ingin melanjutkan pengajaran sihir. Tetapi dari jauh-jauh hari Emerald sudah menekankan kalau padepokannya akan lebih banyak memberi pelajaran mengenai ilmu pengobatan dibanding sihir yang digunakan dalam pertempuran.
Kini kaum sihir di Gopalagos pun terbagi menjadi tiga kerajaan saja. Wilayah kerajaan Basalto sebagian akan diambil oleh kerajaan Emerald dan sebagian lagi oleh kerajaan Ruby.
Isi perpustakaan kerajaan, perkakas dan inventaris milik padepokan Basalto dipindahkan kepada kerajaan Emerald yang sedang membangun padepokannya. Sisanya ditinggalkan begitu saja.
Emerald berhasil mendapatkan kembali Kitab Sihir miliknya yang pernah hilang. Sementara itu emas hitam tidak jadi dimusnahkan. Mereka sepertinya setuju kalau peninggalan kaum sihir itu, sekalipun  berenergi jahat harus tetap diabadikan. Hanya saja mereka harus menyimpannya pada tempat khusus  yang jauh dari jangkauan banyak orang.
Ruang bawah tanah padepokan memiliki banyak sekali ruang-ruang penyimpanan rahasia. Mereka pun menyimpannya pada salah satu ruangan dan memagari ruangan itu dengan banyak perisai sihir agar tidak penyihir yang bisa memasuki tempat penyimpanan itu.
****Â
Demikianlah akhir sejarah kerajaan Basalto.
Sebuah kerajaan kaum sihir di sebelah Barat Gopalagos yang dulunya termashyur sebagai tempat mendidik kaum sihir muda, kini tak lebih dari sebuah kenangan yang sebentara lagi hanya akan tercatat pada buku-buku sejarah dan diceritakan para penutur dongeng.
Kenangan manis kerajaan itu hanya akan terlihat jika siapapun yang berkunjung mengarahkan kakinya ke bagian belakang istana tak jauh dari aliran sungai Kharrum tempat mendiang Guru Shandong terbaring untuk selamanya.
Kubur Guru Shandong terletak pada tempat yang lebih tinggi, sedangkan mengarah ke bawah mendekat ke sungai Kharrum bisa ditemukan kubur raja Basalto, raja pertama sekaligus terakhir kerajaan itu. Ya, dua penyihir hebat beristirahat untuk selamanya di tempat itu.