Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Akhir Kerajaan Basalto

18 Juni 2016   18:52 Diperbarui: 18 Juni 2016   18:56 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gamigael tua menggeleng pelan sambil memandang tubuh Basalto di hadapannya. Penyihir yang sudah puluhan tahun dipercayakan mengelola klinik padepokan itu menatap pasrah. Atmosfir kesedihan begitu terasa di ruangan perawatan. Beberapa guru serta prajurit juga hadir di tempat itu.

“Raja sudah tidak tertolong lagi,” ucap Gamigael lirih. “Dia juga kehabisan banyak tenaga saat bertempur…”

Para guru terdiam. Basalto memang pemimpin mereka di tempat itu, tetapi sebenarnya dari lubuk hati yang paling dalam mereka juga tidak setuju kalau emas hitam itu digali kembali dari kubur abadinya. Benda-benda jahat itu sudah pernah dan bisa memicu pertempuran yang lebih hebat lagi baik antara manusia dan kaum sihir maupun antara sesama kaum sihir. Jadi pada saat perseteruan antara raja mereka bersama para prajurit melawan ketiga penyihir lain tadi terjadi, mereka tidak ingin ikut campur.

Yang mereka pikirkan saat ini adalah jika raja Basalto telah pergi, harus ada yang mengisi kekosongan kekuasaan.

Pada saat yang bersamaan pelayan dari istana datang. Seorang guru yang menyambutnya mendengar kabar mengejutkan. Ratu Viona telah membawa Daestar dan bibi Tora pergi meninggalkan istana sejak siang tadi. Mereka pergi hanya ditemani dua orang prajurit. Yang membuat mereka semua khawatir adalah ratu tidak mengatakan kemana tujuannya. Dia hanya mengatakan pergi untuk melindungi Daestar.

Para guru dan prajurit kebingungan.

Tak lama kemudian, pejabat-pejabat istana yang lain berdatangan ke tempat itu. Setelah berdiskusi panjang, mereka sepakat akan meminta saran dari raja Ruby, raja Ametys dan ratu Emerald. Bagaimanapun juga mereka adalah pemimpin kaum sihir yang tersisa. Dan mereka bertiga adalah generasi penerus padepokan itu. Kabar mengenai kematian raja Basalto juga akan disampaikan kepada kaum sihir setelah pertemuan dengan ketiga pemimpin kaum sihir dilakukan.

Setelah itu para guru kembali ke ruang meditasi untuk memberikan arahan selanjutnya kepada para murid. Untuk sementara mereka belum boleh mengetahui peristiwa duka itu.

****

Seminggu kemudian.

Suasana padepokan dan kerajaan Basalto begitu lengang. Udara masih menggemakan kidung duka yang mengiringi penguburan raja Basalto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun