Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luna dan Ra

2 Juni 2016   18:27 Diperbarui: 2 Juni 2016   18:28 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari: www.thejournal.ie

Ah, Ra memang selalu cerdas.

“Bagaimana kalau aku tidak mau memilih?”

“Gadismu yang akan kami bawa serta,” sahut Luna.

“Pilihlah. Kali ini hanya satu cawan yang dapat membunuhmu... Jiwa-jiwa tidak akan pernah berbohong.”

Ra benar.

Aku pun melangkah ragu-ragu lalu memilih cawan yang paling kanan. Sekali teguk seluruh isi cawan tandas. Aku menunggu dengan berdebar-debar. Tidak terjadi apa-apa.

Aku tersenyum. Anehnya Luna dan Ra juga tersenyum.

“…berarti racun ada di cawan yang paling kiri?” tanyaku.

“Ya. Itu racun untukmu,” sahut Luna.

“Cawan yang kamu minum juga beracun,” sambung Ra. “Hanya saja, racun itu untuk gadismu. Dia yang akan merasakan racunnya… saat ini.”

Aku terkejut. Keduanya tertawa berderai-derai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun