Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Menyingkap Kutuk

28 Mei 2016   17:04 Diperbarui: 28 Mei 2016   17:11 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sesuatu tiba-tiba mengusik perhatiannya. Bukan angin kencang yang mengguncang-guncang daun jendela sejak tadi, bukan juga langit yang terus menerus mendung. Dia merasa ada kekuatan sihir besar yang muncul tiba-tiba.

Bersamaan dengan itu, muncul bayangan besar dan cepat dari angkasa. Seekor naga dan penunggangnya. Naga itu memamerkan suara besarnya saat hendak melakukan pendaratan di halaman depan istana Basalto. Para prajurit yang berjaga sudah bersiap-siap, tetapi begitu naga itu mendarat dan penunggangnya turun menghampiri, mereka memberi hormat takzim.

"Selamat datang, Ratu." Mereka memberi salam pada Emerald, pemimpin kerajaan sihir di Selatan Gopalagos. Pakaian kebesaran masih dikenakannya dengan lengkap. Tongkat sihir juga siap sedia di tangannya.

Emerald membalas salam mereka, lalu tanpa banyak basa-basi menanyai salah satu prajurit.

"Raja kalian ada di istana?"

"Benar, Ratu. Salah satu prajurit sedang memberitahunya tentang kedatangan Ratu saat ini."

"Apa yang terjadi di tempat ini? Mengapa ada hawa jahat yang benar-benar kuat?”

Prajurit yang ditanyai menunduk dan nampak ragu menjawabnya.

"Wah, kamu tidak bilang-bilang kalau hendak berkunjung." Basalto telah muncul di ambang pintu utama istana.

"Aku tidak sedang berjalan-jalan. Dan demi Dewa, katakan apa yang sedang terjadi di sini?"

Basalto tersenyum penuh makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun