Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Kunjungan ke Istana Ametys

13 Mei 2016   12:01 Diperbarui: 13 Mei 2016   12:04 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Emerald mengatakan kalau kitab sihirnya dicuri orang. Ametys benar-benar terkejut.

***** 

 “Siapa dia yang begitu berani melakukan kejahatan itu?”

Emerald terdiam sejenak.

Keduanya kini telah berada di salah satu bangku taman yang menghadap ke ufuk timur. Dua buah cangkir teh yang masih mengepul tersaji di atas meja di hadapan mereka.

“Entahlah. Yang jelas pelakunya seorang yang memiliki ilmu sihir sangkat tinggi. Besar kemungkinannya dia mampu membuka portal sihir seorang diri.”

Ametys kembali terkejut.

“Sepertinya tidak banyak lagi penyihir di Gopalagos yang memiliki kemampuan seperti itu,” ucapnya. “Setahuku mendiang Guru Shandong pernah melakukannya. Mungkin masih ada satu dua penyihir tua yang mampu melakukannya. Tapi pertanyaan berikutnya, apa yang diinginkannya dengan mencuri kitab itu?”

“Itu yang mengganjal pikiran dan membuatmu khawatir sejak awal. Bagaimana denganmu? Apa kitab sihir pemberian Guru Shandong masih tersimpan aman?”

Ametys memicingkan mata.

“Ya, sejauh ini. Sejak tiba tadi, aku tidak mendengar laporan kalau ada yang tidak beres selama aku pergi beberapa hari ini.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun