Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Kitab Sihir

13 April 2016   21:15 Diperbarui: 13 April 2016   21:21 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Rasakan…. Rasakan aura sihir yang begitu kuat dari peti ini.”

Keempat murid terlihat setuju.

“Sepertinya peti ini tidak bisa dibuka dengan cara lain, selain dengan mantra yang sesuai. Seperti gembok dan anak kuncinya,” ucap Kesha.

Guru Shandong mengangguk.

“Apa isi peti ini, Guru? Mengapa diberi perisai sihir yang begitu kuat?” tanya Thores.

“Isi peti ini adalah kitab sihir peninggalan keluargaku turun temurun. Kitab-kitab itu berisi pelajaran sihir tingkat tinggi, tapi tidak sembarang penyihir boleh membukanya. Kaum sihir sudah berikrar untuk tidak melakukan sihir hitam lagi di atas Gopalagos. Sejak itu, sihir-sihir tingkat tinggi hanya diajarkan kepada penyihir-penyihir tertentu saja agar tidak disalahgunakan. Aku telah mempercayai kalian Anak-anakku, dan yakin dengan kemampuan kalian saat ini.”

“Guru… Guru akan membuka kitab itu untuk kami?” tanya Thores.

 “Lebih dari itu, Thores. Aku akan membiarkan kalian mempelajari secara mandiri isi kitab itu. Nah… terakhir aku membuka peti ini, empat tahun lalu, sebelum membawa kalian ke puncak gunung Eisatar. Mari berharap aku tidak melupakan satu kata pun dari mantra pembuka petinya.”

“Wah, Guru bikin penasaran saja…,” celetuk Basaman.

Ini membuat Kesha dan Huria melirik galak ke arahnya.

“Kalian tidak perlu penasaran lebih lama lagi.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun