Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Herra

2 April 2016   07:33 Diperbarui: 2 April 2016   08:10 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orion tersenyum lagi.

“Aku  tidak akan kesana dengan menunggang kuda, Panglima. Aku harus segera sampai petang ini, jadi aku akan menunggang Herra.”

“Herra…?”

“Ya, dia naga peliharaanku.”

“Naga…?”

Orion tidak langsung menjawab. Dia beranjak mendekati tembok pembatas dan bersiul panjang dari situ.

Tak lama kemudian, terdengar kepakan sayap raksasa dan deru udara dari arah bawah. Lalu seekor naga betina berwarna hitam pekat mendarat mulus di tengah-tengah menara. Debu-debu berterbangan dari bawah pijakan kakinya.

Panglima Thar menatap tak percaya.

“Aku sudah lama sekali tidak melihat hewan raksasa ini. Sebagian orang malah berpikir mereka ini sudah punah, Tuan.”

“Kami para penyihir membiarkan manusia non-sihir harus tetap berpikir seperti itu agar tak ada lagi yang mengusik kehidupan mereka. faktanya, mereka tinggal di pulau-pulau kecil jauh dari pantai-pantai Gopalagos. Sebagian kecil dari mereka berhasil dijinakkan dan menjadi kawan-kawan kami.”

Orion mendekat dan mengelus-elus leher Herra. Herra pun meraung pelan, seperti menyetujui perkataan tuannya, Orion.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun