Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Ketika Cinta Memanggilmu

4 Maret 2016   08:16 Diperbarui: 4 Maret 2016   14:39 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi gambar dari: www.90gens.com"][/caption]

[Minggu pertama: terinspirasi puisi]

 

Aku menatap sedih undangan biru langit di atas meja. Dalam senyummu, aku melihat kesedihan yang sama. Mungkin sedang merindu, mungkin juga sedang menyesali waktu.

“Pernikahan ini sebuah transaksi yang keji, Lex,” katamu di ujung sebuah sore. “Orang tuaku akan terbebas dari utang tujuh turunan dengan pernikahan ini.”

Di antara uap kopi yang tidak pernah sama lagi, memoriku menjejak getir pada kisah-kisah kita.

Ingatkah kamu pada pohon cinta kita? Masih ingatkah kamu pada jembatan cinta kita? Pada lagu cinta kita? Pada petang-petang cinta kita?

Ah, mungkin kamu terlalu sibuk untuk mengingat semua itu kini. Dua hari lagi kamu akan menempuh “bahagia” dengannya. Bukan denganku, lelaki yang hanya bisa menjanjikan banyak cinta dan sedikit masa depan.

“Aku selalu mencintaimu, Reni. Kamu tahu itu,” sahutku, menamatkan kisah-kisah kita dengan nelangsa.

------

Braakk…!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun