Sandra mantan pacar Taufik zaman sekolahan dulu, namun sepertinya masih ada cinta yang tersisa dari masa lalu dalam relung hati Taufik.
“Tambah bening aja...,” gumam Taufik tanpa sadar.
Dia hampir lupa saat itu sedang dipapah istrinya yang baru saja didera cemburu.
“Eh, emang si Sandra gak jadi pindah Pontianak ya?” tanya Taufik, entah sadar atau tidak.
Sontak Marni tak bisa menahan amarahnya lagi.
“Kamu lupa masih punya istri, ya?!” serunya sengit.
Taufik yang baru tersadar jadi gelagapan. Pada suatu waktu, Sandra pernah jadi bahan pertengkaran hebat mereka, dan sejak itu dia berjanji tidak akan pernah mengungkit-ungkit nama Sandra lagi.
“Mm… ng.. ya, kan cuma nanya doang!”
Marni melepas lingkar tangan Taufik dari bahunya.
“Nanya atau nafsu!” seru Marni lagi. “Aku mau pulang ke rumah, nunggu kucing bertelur. Masih ada gunanya!”
Septi dan Farhan mencoba menahannya, tapi Marni tetap ngotot. Malah sebelum pergi Marni masih sempat berteriak lagi, “Mudah-mudahan kamu masuk klinik Tang Fong lagi, tak usah balik-balik sekalian!”