Kata-katanya benar. Mengapa aku begitu pendek iman? Aku memang sangat mencintai Lusia, tapi pengkhianatannya mestinya tidak membuatku jadi begitu lemah.
“Ton… kamu ingat aku kan??”
“Iyalah, bawel! Mana bisa aku lupa sama bibir dower kamu?”
Bukannya kesal, Keke malah memelukku.
“Untung aku gak terlambat, Ton. Tahu gak? Kamu hampir dua hari gak sadar.”
Aku baru sadar sudah pingsan selama itu. Juga baru sadar, cinta telah membutakanku, sehingga tidak melihat di mata Keke ada cinta sebesar itu untukku.
______________________________________
ilustrasi gambar dari: enrichbykennyrich.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H