Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bibir-bubar

24 Agustus 2015   22:11 Diperbarui: 24 Agustus 2015   22:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Mengumbar kata-kata seperti menyepah ingus dan kotoran            

menohok logika para jelata dengan extra-ordinary statement

Pusing rakyat, pening….. dan perutnya tambah keroncongan

.

Mentang-mentang rakyat bodoh

Sumpal saja dengan janji-janji partai, syukur-syukur terpilih,

banyak proyek menanti.

Kurang kacau apalagi nagari ini

Legislatif merajuk minta dibelikan tilam 1.001 malam, eksekutif sikat-sikut,

Para penegak hukum dijerat pidana, pemuka agama dijerat korupsi.

.

Lalu….

Bibir orang-orang yang mengaku intelek menambah deretan kekacauan.

Bibir mereka nyaris berbisa, menyepah dan mengotori micropohone jurnalis

Liur berlinang

Hampir habis kata-kata penompleng popularitas

Jadi tebar saja kata-kata pendompleng proyek

.

Tapi tidak apa-apa, kami, jelata masih tetap akan setia di depan TV

Menanti kabar-kabur nasib nagari ini

Tipis, namun selalu ada harapan.

Agar harga-harga bisa turun, elite politik akur seperti anak TK

dan bibir-bibir intelek jangan muncul lagi melempar batu dalam kubangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun