Di bawah langit Agustus ke-70, kenangnya                                     Â
genderang perang telah berubah menjadi deram marching band yang membelah kota
derap gerilya pasukan berani mati jadi pawai pelajar di jalan-jalan protokol
dan Merah Putih yang pernah diusung berdarah-darah, kini berkibar anggun di sudut-sudut negeri.
Tulang dan darah sama yang sama,
namun perjuangan dan zaman telah memberi nilai yang nyaris berbeda.
.
Di bawah langit Agustus ke-70, kini
diseretnya roda kursi tuanya menyusuri lorong-lorong metropolitan untuk membawa pesan sekali lagi,
Kita telah merdeka!
pesan yang maknanya masih harus terus digali dari lubuk kalbu paling dalam,