Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengusaha Versus Karyawan

23 Juni 2015   21:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai lebih dari pengusaha adalah memiliki waktu yang lebih fleksibel dibanding karyawan. Apalagi jika usaha plus manajemennya sudah berjalan baik. Peluang untuk meningkatkan pendapatan juga lebih terbuka lebar dibanding karyawan. Orang-orang yang suka tantangan dan gemar mengejar rupiah, cocok berada pada posisi ini. Pada umumnya kesulitan terbesar bagi pengusaha adalah masa-masa saat bisnis baru startup. Pada masa-masa ini pengusaha “bermain” dengan propabilitas dan resiko. Waktu untuk beristirahat dan berleha-leha pun mesti dipangkas demi memastikan usahanya bisa berjalan. Namun jika masa-masa sulit ini bisa dilewati, pengusaha pun mendekati kejayaannya.

 

Kesimpulan

Pengusaha maupun karyawan sama mulianya. Karyawan membutuhkan pengusaha.  Sebaliknya, pengusaha pun membutuhkan karyawan. Berbicara resiko, keduanya memiliki resikonya masing-masing. Berbicara income atau pendapatan, keduanya pun memiliki peluang yang sama. Pendapatan pengusaha kelas teri bisa jadi jauh lebih rendah dari seorang karyawan yang punya jabatan tinggi. Berbicara tantangan, keduanya juga punya tantangannya sendiri-sendiri.

Mungkin pengusaha bisa bilang, “karyawan adalah bawahan saya, sehingga saya bebas memerintah mereka,” namun jangan lupa, pengusaha harus memikirkan kelanjutan bisnisnya sehingga otomatis harus ikut memikirkan kesejahteraan karyawannya. Jadi baik pengusaha maupun karyawan memiliki kesenangan dan kesusahannya masing-masing.

Jadi kesimpulannya, apapun pekerjaan kita saat ini, tekuni dan jalani dengan amanah. Setiap pekerjaan yang dijalankan sungguh-sungguh dan memberi kontribusi yang berarti bagi orang lain, akan diberi berkah dan rejeki yang sepadan dari Tuhan. (PG)

 

______________________

ilustrasi gambar dari: ursmoneymaker.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun