Banyaknya minat terhadap pekerjaan ini ternyata cukup menjadi perdebatan sebab banyak masyarakat yang menyatakan bahwa content creator juga bisa menjadi seorang jurnalis. Pada kenyataannya, jurnalis memiliki beban tanggung jawab terhadap masyarakat dalam menyuarakan kebenaran melalui berita yang ditulisnya sementara itu seorang content creator tidak memikul tanggung jawab ini.
Banjirnya informasi di Indonesia tidak menjadikan content creator dan jurnalis memiliki posisi yang sama sebab berita yang dibutuhkan oleh masyarakat bukan hanya berisi hiburan semata namun masyarakat juga memerlukan tulisan atau informasi yang memberikan kebenaran. Melalui kemampuan riset, investigasi, menulis, serta memahami kaidah-kaidah jurnalistik dan memiliki kemampuan khusus menjadikan seorang jurnalis tetap dipandang sebagai profesi yang menerbitkan produk pers melalui media massa dan berbadan hukum.
Dalam menjalankan masing-masing profesi ini, seorang jurnalis juga harus memiliki sudut pandang baru dan terbuka seperti layaknya seorang content creator, jurnalis juga perlu memberikan warna-warna baru yang kreatif terhadap berita yang ditulisnya agar berita ini juga dilirik oleh semua kalangan.
Content creator bisa saja menjadi ancaman bagi seorang jurnalis sebab konten-konten yang diciptakan lebih menarik dan bervariasi, namun nilai dari berita atau informasi yang diberikan tetap lebih unggul seorang jurnalis. Tetapi hal ini tidak bisa dianggap remeh, sebab seorang content creator juga bisa mengikuti perkembangan dan belajar tentang banyak hal demi kepentingan dirinya agar tetap bertahan dalam persaingan yang ada.
Saat ini industri media juga sudah mulai mengembangkan beritanya yang meliputi banyak topik seperti gaya hidup, games, teknologi, musik, film, dan masih banyak lagi untuk menjaga eksistensinya agar tidak redup akibat hadirnya content creator ini. Oleh sebab itu, apabila content creator dirasa memiliki kemampuan dan menguntungkan bagi industri media maka tidak ada salahnya jika menjadi mitra dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Menjadi mitra dan bekerja sama bukan berarti saling mengambil alih pekerjaan satu sama lain, tetap akan ada porsi masing-masing profesi atau pekerjaan ini. Hal ini dirasa perlu untuk dilakukan supaya bisa menarik minat masyarakat dalam membaca berita yang menarik, variatif, tetapi tetap informatif dan memiliki nilai berita yang baik serta sesuai dengan kaidah jurnalistik.
Kehadiran content creator ini diharapkan dapat memudahkan dan membantu para jurnalis sebab seringkali mengutamakan kepentingan masyarakat dalam memperoleh informasi. Sering kali informasi yang disampaikan berdasarkan pengamatan dan pemahaman atas apa yang sedang diperbincangkan oleh netizen atau masyarakat. Seperti yang kita tahu, saat ini banyak sekali berita atau informasi mengenai ramalan zodiak, life hack, gosip, sinetron, film, dan sebagainya yang dianggap untuk memenuhi kepentingan masyarakat.
Content creator yang cukup terkenal dikalangan anak muda saat ini yaitu Karin Novilda atau yang kerap disapa Awkarin. Saat ini akun instagramnya dibanjiri dengan postingan yang membahas isu-isu terkini. Berbeda dengan berita yang ditulis seorang jurnalis, Awkarin mengemas konten-kontennya dengan gambar, foto, video, serta backsound yang menarik agar audiens merasa terhibur meskipun isu yang dibahas cukup serius.
Melalui konten yang hadir mewarnai media online kita saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia tetap memerlukan media massa yang menyajikan berita secara akurat dan mendalam. Riset serta proses panjang yang dilalui oleh profesi jurnalis tetap tidak bisa digantikan oleh konten-konten yang diciptakan oleh content creator di akun sosial medianya.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini menjadikan jurnalis semakin kreatif dan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada dalam menulis berita, masyarakat pun bisa dengan mudah mengakses dan membaca berita tersebut melalui akun media sosial yang dimiliki oleh industri media. Berita yang disajikan ini kemudian tidak hanya dibaca oleh masyarakat tapi selanjutnya sering kali dibahas lebih lanjut oleh pekerja media lainnya seperti content creator yang disebut-sebut sebagai saingan para jurnalis.