Untuk menjalankan itu dibutuhkan sebuah kerjasama penting dari pihak sekolah. Peran serta sekolah merupakan peran yang essential. Karena sekolah merupakan lembaga di mana dendam itu ada dan menyebar. Sehingga dari itu dapat lahir sebuah pandangan baru yang mungkin dapat melahirkan perdamaian.
Ini penting dilakukan karena jika hanya melakukan berupa pelarangan, pengawasan dan penambahan, akan kurang menampilkan hasil yang signifikan. Pelarangan akan melahirkan kekuatan untuk semakin melestarikan. Pengawasan akan tetap membuat tawuran menjadi sebuah trend dan penambahan jam sekolah pun membuat saya pesimis terhadap hasil yang akan dilahirkannya.
Yang saya percayai adalah kedua belah pihak bertemu, yakni oknum yang pernah mengalami secara langsung di mana dendam itu dilahirkan. Kedua, dendam itu diceritakan kembali untuk melihat titik terang dari sebuah permasalahan. Kemudian dari titik terang itu mencari solusi agar tercapainya perdamaian. Kemudian kedua belah pihak memberikan maaf dan menyatakan kesalahan masing-masing.
Semoga saran saya ini dapat berguna untuk menyikapi fenomena tawuran yang kian hari kian membuat keprihatinan orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H