Mohon tunggu...
Philipus Vembrey
Philipus Vembrey Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pencinta membaca dan menulis

Kehidupan saya lebih berwarna seandainya huruf demi huruf terukir dan membentuk suatu pola pikir yang kritis dan objektif. Jika ada yang tertarik, silahkan untuk mengunjungi blog saya di mbi9.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyikapi Fenomena Tawuran

26 September 2012   05:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:40 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menjalankan itu dibutuhkan sebuah kerjasama penting dari pihak sekolah. Peran serta sekolah merupakan peran yang essential. Karena sekolah merupakan lembaga di mana dendam itu ada dan menyebar. Sehingga dari itu dapat lahir sebuah pandangan baru yang mungkin dapat melahirkan perdamaian.

Ini penting dilakukan karena jika hanya melakukan berupa pelarangan, pengawasan dan penambahan, akan kurang menampilkan hasil yang signifikan. Pelarangan akan melahirkan kekuatan untuk semakin melestarikan. Pengawasan akan tetap membuat tawuran menjadi sebuah trend dan penambahan jam sekolah pun membuat saya pesimis terhadap hasil yang akan dilahirkannya.

Yang saya percayai adalah kedua belah pihak bertemu, yakni oknum yang pernah mengalami secara langsung di mana dendam itu dilahirkan. Kedua, dendam itu diceritakan kembali untuk melihat titik terang dari sebuah permasalahan. Kemudian dari titik terang itu mencari solusi agar tercapainya perdamaian. Kemudian kedua belah pihak memberikan maaf dan menyatakan kesalahan masing-masing.

Semoga saran saya ini dapat berguna untuk menyikapi fenomena tawuran yang kian hari kian membuat keprihatinan orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun