Bara Kemerdekaan dalam Sekam
Ketidakpuasan penduduk Hong Kong diperkuat oleh kesenjangan identitas yang telah lama bercokol dalam sanubari mereka.
Meskipun secara genealogis mereka adalah etnis Cina, tetapi banyak dari mereka tidak mau mengaku orang Cina. Kecenderungan ini terutama nyata pada generasi milenial.
Survei yang pernah diadakan oleh Universitas Hong Kong menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka mengaku sebagai "orang Hong Kong". Hanya 11% menyebut dirinya "orang Cina". Dan, 71% mengatakan tidak bangga menjadi penduduk RRC.
Perbedaan budaya dan fakta sejarah merupakan alasan utama mereka membedakan diri dari orang-orang Cina.Â
Bila sudah tidak ada keinginan untuk mencapai kesatuan identitas dengan negeri induknya, biasanya itu tanda rakyat ingin merdeka.
Memang, ketika Joshua Wong keluar dari penjara beberapa bulan lalu, ia sesumbar mengatakan tidak menginginkan kemerdekaan Hong Kong. Begitupun, banyak suara dari aktivis muda Hong Kong menyerukan pemisahan total dari RRC.
Jadi, sampai kapan bara itu dapat bertahan dalam sekam?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H