Masih dalam rangka membersihkan diri, ada tradisi lain yang mulai dilupakan, yaitu "Bacoho". Orang-orang mencampur remasan daun pandan dengan balakama (daun kemangi) untuk dipakai membilas rambut. Setelah Mandi safar dan Bacoho, niscaya tubuh dan jiwa terasa segar dan siap menyongsong Ramadan.
Ketika mengakhiri bulan puasa, warga Bolmong menaikkan harapan akan keberkahan dengan cahaya obor.
Tiga hari sebelum bulan puasa berakhir, warga Bolmong memasang obor dan lampu-lampu di depan rumah dan di jalan-jalan. Festival cahaya Ramadan ini dikenal dengan tradisi "Monuntul", yang secara harfiah berarti "memasang obor".
Semua tradisi ini menunjukkan identitas Islam Nusantara yang rahmatan lil'alamin. Hidup bersuku bangsa, atau berkabilah dalam ajaran Islam, merupakan sunatullah (ketetapan Allah). Wajiblah kita mensyukuri budaya dan tradisi suku dimana pun kita berada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI