Mohon tunggu...
Philip Manurung
Philip Manurung Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

lahir di Medan, belajar ke Jawa, melayani Sulawesi, mendidik Sumatera; orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ragam Tradisi Menyambut dan Mengakhiri Ramadan di Sulawesi Utara

9 Mei 2019   07:44 Diperbarui: 9 Mei 2019   07:48 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dalam rangka membersihkan diri, ada tradisi lain yang mulai dilupakan, yaitu "Bacoho". Orang-orang mencampur remasan daun pandan dengan balakama (daun kemangi) untuk dipakai membilas rambut. Setelah Mandi safar dan Bacoho, niscaya tubuh dan jiwa terasa segar dan siap menyongsong Ramadan.

Ketika mengakhiri bulan puasa, warga Bolmong menaikkan harapan akan keberkahan dengan cahaya obor.

Sumber: sindomanado.com
Sumber: sindomanado.com

Tiga hari sebelum bulan puasa berakhir, warga Bolmong memasang obor dan lampu-lampu di depan rumah dan di jalan-jalan. Festival cahaya Ramadan ini dikenal dengan tradisi "Monuntul", yang secara harfiah berarti "memasang obor".

Semua tradisi ini menunjukkan identitas Islam Nusantara yang rahmatan lil'alamin. Hidup bersuku bangsa, atau berkabilah dalam ajaran Islam, merupakan sunatullah (ketetapan Allah). Wajiblah kita mensyukuri budaya dan tradisi suku dimana pun kita berada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun