Duda sebatang kara
Dalam sekejap, ledakan di hotel Shangri-La menjadikan seorang pria sebatang kara.
Pagi itu, Ben Nicholson sedang menikmati sarapan di restoran hotel bersama istrinya, Anita, dan kedua anaknya, Alex (14) dan Annabel (11). Mereka sedang berlibur, jauh dari rumah mereka di Singapura. Kebetulan, sang istri bekerja sebagai pengacara bagi sebuah perusahaan tambang di kota itu.
Ledakan bom memisahkan mereka untuk selamanya. Ben selamat, yang lain tidak.
Menahan haru, Ben berkata, "Syukur, mereka bertiga mati sekejap sehingga tidak mengalami kesakitan."
Hampir lolos dari maut
Razeena Khader Kukkady (58) adalah warga India yang tinggal di Dubai. Hari itu ia berada di Kolombo untuk bertemu keluarganya. Ketika bom meledak, ia baru saja check-out dari hotel Shangri-La. Sayang, ia belum sempat meninggalkan lobi hotel.
Seandainya bom meledak 5 menit kemudian, Razeena pasti selamat.
Dokter dan pemadam kebakaran menjadi korban
Mereka adalah suami-isteri pelayan masyarakat. Billy Harrop adalah pensiunan komandan pemadam kebakaran dari kota Manchester; Sally Bradley, direktur rumah sakit di Australia.
Kath Smith, rekan Sally di Australia mengenang sahabatnya. "Orangnya welas asih; sangat berfokus pada pasien. Ia sangat dihormati oleh semua kolega."