Mohon tunggu...
Philip Manurung
Philip Manurung Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

lahir di Medan, belajar ke Jawa, melayani Sulawesi, mendidik Sumatera; orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Khotbah Terakhir Tuanku Imam Bonjol

12 April 2019   19:40 Diperbarui: 13 April 2019   23:41 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sketsa potret Tuanku Imam Bonjol. Sumber: republika.co.id

Meski menganut agama yang berbeda dan minoritas, penduduk Sulawesi Utara menerima dan mencintai Tuanku Imam Bonjol. Bagi mereka, siapapun yang melawan penjajah adalah saudara kandung dari rahim ibu pertiwi. Memang Belanda telah memanfaatkan tanah mereka sebagai tempat pembuangan, tetapi itu justru membuka mata mereka terhadap penderitaan saudara-saudara di pulau lain.

Saya sendiri mensyukuri keberadaan makam Tuanku Imam Bonjol di sini. Saya membayangkan, setiap anak Sekolah Minggu yang mengunjungi nisan ini akan bertanya, "Mengapa ulama dari Pagaruyung ada di tanah misionaris kita?" Lantas, pikiran mereka akan dibukakan terhadap perjuangan bangsa kita yang besar.

Jadi, dalam kesunyiannya, jasad sang pahlawan dapat terus mengkhotbahkan perjuangannya yang abadi: Persatuan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun