Beginilah ritual belajar keponakan-keponakan kami sebelum aturan "HP Sabtu-Minggu" diberlakukan: buka buku, baca 10 menit, lihat HP, ditegur, baca 10 menit, lihat HP, ditegur, and the story goes on and on. Dan, ketika membaca, mereka sering terlihat mengucek-ucek mata. Ini menegaskan hasil penelitian bahwa mata lebih jarang berkedip ketika kita menatap layar HP. Akibatnya, mata menjadi kering dan perih.
Setelah pemakaian HP dibatasi, anak-anak itu lebih nyaman belajar. Mereka lebih fokus. Tangan mereka tidak lagi "gatal" ingin memegang HP.
3. Lebih banyak aktivitas luar ruangan
Dua ekor anjing peliharaan kami adalah korban dari gadget-addiction. Selama keponakan-keponakan itu bermain games, mereka jarang dibelai. Setelah ketergantungan mereka bermain HP berkurang, mereka lebih sering menghabiskan waktu bermain dengan Twitter dan Bruno. Ada perasaan senang ketika melihat anak-anak itu bermain dengan anjing mereka lagi.
Saya menyadari bahwa langkah yang kami ambil tidak serta-merta dapat diimplementasikan pada semua keluarga. Masing-masing orang tua tahu seberapa besar daya adaptasi anak-anak mereka.Â
Aturan "HP Sabtu-Minggu" adalah perubahan yang terlalu drastis untuk diterima banyak anak. Hasilnya pun mungkin berbeda. Namun, manfaat yang akan didapat anak-anak itu jauh lebih besar dari pengorbanan yang harus mereka tanggung.
Mari, selamatkan mata anak-anak kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H