Tevye berusaha keras untuk mempertahankan tradisi tetapi kalah. Lebih tepatnya, ia mengalah. Melalui berbagai konflik dengan putri-putrinya, ia akhirnya melihat kebijaksanaan bahwa seringkali dibutuhkan kompromi yang sehat untuk menyambut perubahan. Ketika ia bersedia melenturkan dominasinya, ia mempertahankan keluarganya. Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!