Mohon tunggu...
Phila Ady Chandra
Phila Ady Chandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan juga jauh dari kata sempurna. saya seorang mahasiswa aktif di universitas airlangga dengan modal nekat dan banyak berdoa saya berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan dan membanggakan kedua orangtua. selain ingin membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua saya juga memiliki hobi di antaranya bela diri, futsal, sepakbola, bermain game, dan rebahan :D

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyakit Diabetes Mellitus Tidak Mengenal Usia

22 Agustus 2023   14:17 Diperbarui: 22 Agustus 2023   14:29 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

                Usia muda menjadikan seseorang bisa melalukan berbagai hal yang menyenangkan sesaui dengan keinginan. Salah satunya mencoba berbagai makanan menarik dan lezat disajikan dengan cepat saji. Mungkin memang kebiasaan tersebut sangatlah menarik untuk di pamerkan di kalayak media sosial, namun perlu harus kita sadari dan waspada karena kebiasaan tersebut dapat memicu timbulnya kebiasaan makan yang tidak bisa dikontrol dengan baik sehingga timbulnya penyakit-penyakit hingga komplikasi.

                Penyakit diabetes merupakan penyakit yang bisa disebabkan oleh faktor dari makanan yang di konsumi seperti makanan yang mengandung kadar gula lebih. Makanan-makanan yang mengandung gula biasanya memiliki rasa manis. Rasa manis pada makanan memanglah sangat enak sehingga berbagai kalangan usia sangat menyukai makanan tersbut.

                 Anak-anak muda jaman sekarang lebih memilih enaknya saja daripada memikirkan dampak dari pola makanan yang tidak sehat. Sehingga mereka lalai terhadap kesehatannya sendiri yang jika diteruskan akan menimbulkan penyakit yang berbahaya salah satunya diabetes. Oleh karena itu diabetes sering kali terjadi karana faktor makanan. Meskipun penyakit diabetes identik dengan kelompok usia lansia, nyatanya penyakit diabetes ini juga bisa menyerang pada usia muda. Berikut beberapa pemicu yang bisa meningkatkan resiko diabtes dialami anak anak muda, seperti:

  • Menjalani pola makan yang kurang sehat.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng.
  • Terlalu banyak mengonsumsi minuman dan makanan dengan gula tambahan.
  • Jarang berolahraga.
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Memiliki riwayat keluarga pengidap diabetes.

Meskipun dialami oleh kelompok usia muda, tetapi gejalanya hampir serupa dengan pengidap diabetes lainnya. Berikut beberapa klasifikasi pada penyakit diabetes dan juga ciri-ciri penyakit diabetes di usia muda berdasarkan klasifikasi diabetesnya:

1. Diabetes mellitus tipe 1

          Diabetes melitus tipe 1 merupakan suatu kondisi di mana tubuh mengalami defisiensi insulin secara absolut. Kondisi seperti itu disebabkan oleh penyakit autoimun yang merusak sel beta di pankreas. Diabetes melitus tipe 1 sering disebut juga sebagai diabetes bergantung insulin, hal tersebut disebabkan oleh kondisi pankreas atau kelenjar ludah yang tidak dapat menghasilkan insulin ke dalam kadar normal dan tubuh tidak bisa efektif dalam menggunakan insulin, sehingga membuat pankreas di dalam tubuh selalu bergantung dengan insulin hingga kekurangan.

            Diabetes tipe 1 pada usia muda akan ditandai dengan beberapa ciri yang perlu kamu waspadai, seperti: Rasa haus dan lapar yang meningkat, peningkatan frekuensi buang air kecil, kulit dan mulut yang kering, penurunan berat badan, kelelahan, bau mulut, dan penglihatan yang buram.

2. Diabetes mellitus tipe 2

             DM tipe 2 atau juga dikenal sebagai NonInsulin Dependent Diabetes. Dalam DM tipe 2, jumlah insulin yang diproduksi oleh pankreas biasanya cukup untuk mencegah ketoasidosis tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh total. Jumlahnya mencapai 90-95 % dari seluruh pasien dengan diabetes, dan banyak dialami oleh orang dewasa tua lebih dari 40 tahun serta lebih sering terjadi pada individu obesitas.

              Kasus DM tipe 2 umumnya mempunyai latar belakang kelainan yang diawali dengan terjadinya resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik karena terganggunya respon sel tubuh terhadap insulin.Resistensi insulin awalnya belum menyebabkan DM secara klinis. Kondisi resistensi insulin di perberat  oleh produksi insulin yang menurun akibatnya kadar glukosa darah semakin meningkat atau yang disebut dengan hipoglikemia.

              Diabetes tipe 2 akan ditandai dengan beberapa gejala, seperti: Peningkatan buang air kecil saat malam hari, meningkatnya rasa haus, kelelahan, penurunan berat badan, gatal di sekitar alat kelamin yang disebabkan oleh infeksi jamur. proses penyembuhan luka yang lambat, dan mata yang kering.

             Managemen diabetes mellitus memang tidak sederhana, membutuhkan pendekatan kolaboratif multidisiplin antara dokter, perawat, ahli gizi, farmasi klinik, dan edukator diabetes, termasuk dengan pasien dan keluarganya. Sebaik apapun pekerjaan dokter dan perawat, Sebagus apapun kerja tim pelayanan Kesehatan terhadap diabetes, sebagus apapun dukungan dari keluarga, diabetis tidak akan mencapai pengendalian diabetes yang baik apanila penderita tidak dapat mengelola dan mengontrol diri mereka sendiri.

              Salah satu perawatan yang paling utama penyakit diabetes dengan menjalani pola makan sehat dan berolahraga secara rutin. Seorang dengan pengidap diabetes dianjurkan harus lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak,dan  biji-bijian. Seseorang penderita diabetes juga dianjurkan melakukan olahraga rutin supaya dapat membantu dalam mengontrol kadar gula darah. Aktivitas fisik dapat menurunkan kadar gula darah dengan memindahkan gula ke dalam sel yang bisa dijadikan energi untuk tubuh. kalian bisa melakukan berbagai olahraga yang menyenangkan diantaranya jogging, bersepedah, jalan kaki, berenang, dan aerobik. Melakukan olahraga secara rutin bisa menjadikan kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik.

                Selanjutnya kalian juga jangan lupa untuk selalu mengontrol kadar gula darah secara mandiri atau bisa menggunakan fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini diterapkan untuk memastikan kadar gula darah masih berada dalam batas normal sehingga tidak memicu gejala atau komplikasi akibat diabetes.

                Selain rutin mengkontrol gula darah secara mandiri dan satu lagi jangan lupa untuk menghindari berbagai hal yang bisa memicu kondisi stres. Gangguan kesehatan mental ini juga dapat menyebabkan kondisi diabetes semakin memburuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun