Sejak beberapa waktu lalu, kita sudah mendengar soal Covid-19 atau yang akrab disebut coronavirus. Bahkan langkah-langkah pencegahan sudah dibahas di banyak tempat. Jadi gak perlu dibahas di sini kalau soal Covid-19 nya. Yang mau kita bahas sekarang adalah soal kesehatan mental di masa Covid-19. :)
Seperti yang kita tahu, ada beberapa tindakan yang sudah diambil untuk mencegah terjadinya penyebaran virus ini. Mulai dari lockdown, social distancing, hingga stay at home atau self quarantine. Hal ini tidak cuma dilakukan oleh orang yang mulai menunjukkan gejala, tapi juga orang sehat. Sebisa mungkin, mereka yang sehat tidak keluar rumah untuk menghindari terpapar virus ini.Â
"Waaaahh... Ya stress dong??"
Bagi sebagian orang, mungkin kondisi ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama rasa bosan, takut, dan tidak bebas. Apalagi ketika di rumah, kita pun tetap mendapatkan paparan berita dan pembahasan soal Covid-19 yang tiada henti. Memang kesehatan fisik menjadi fokus utama saat ini, tapi kesehatan mental kita pun perlu dapat perhatian dong.Â
Nah, kira-kira apa sih yang perlu kita perhatikan untuk menjaga kesehatan mental kita ketika "harus"Â stay at home ?
1. Plis, jangan panik. Tapi bukan berarti kita meremehkan dan tidak berhati-hati ya. Tetap lakukan tindakan preventif seperti cuci tangan dan menggunakan masker bila ada gejala sakit.
2. Jaga kebersihan. Jangan lupa untuk melakukan tindakan cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer bila kita berada di luar rumah. Setelah dari luar rumah, usahakan untuk berganti baju dan langsung mandi untuk menjaga kebersihan diri kita dan keluarga.
3. Jaga kesehatan diri sendiri. Makan bergizi, minum air hangat, lakukan olahraga di rumah, dan tidur yang cukup.
4. Cari pengetahuan tentang Covid-19 dari sumber terpercaya. Banyak sekali sumber berita tentang Covid-19 yang bisa kita dapatkan. Tapi usahakan membaca dari sumber yang tepat ya. Karena berita dari sumber yang tidak terpercaya berpotensi membuat kita semakin cemas.
5. Batasi penerimaan informasi tentang Covid-19 karena paparan berita berlebihan berpotensi meningkatkan kecemasan.
6. Tetap produktif dan lakukan kegiatan/ hobi yang disuka. Walaupun di rumah saja, bukan berarti kita harus duduk manis dan diam. Kita tetap bisa melakukan kegiatan misalnya meditasi, berkebun, memasak, membaca buku, mendengarkan musik, dan lain-lain.
7. Ubah cara berpikir bahwa kondisi ini bukan untuk menghalangi kebebasan kita, tapi untuk menjaga diri kita. Adanya kondisi ini membuat kita bisa lebih fokus pada diri sendiri yang mungkin selama ini terabaikan.
8. Jaga komunikasi dengan orang lain lewat telepon, chatting, dan video call. Teknologi sudah canggih sekarang. Kondisi ini tidak membuat kita harus menutup diri dan kehilangan komunikasi dengan keluarga, teman, dan rekan kerja kita.
9. Â Berdoa.
10. Kenali tanda-tanda bahwa kita mengalami stress, bisa lewat reaksi fisik, emosional, pikiran, dan perilaku.
11. Hubungi tenaga medis atau psikolog bila memerlukan bantuan.
Stay at home and be mentally healthy during Covid-19? Why not!
Take care, people. :)
Oleh: Phebe Illenia S., M.Psi., Psikolog.
Referensi:
Manage Anxiety and Stress. (2020, 14 Maret). CDC.GOV [on-line]. Diakses pada tanggal 18 Maret 2020 dari cdc.gov.
Managing Stress and the Threat of Covid-19. (2020, 26 Februari). MN Department of Health [on-line]. Diakses pada tanggal 18 Maret 2020 dari health.state.mn.us.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI