7. Ubah cara berpikir bahwa kondisi ini bukan untuk menghalangi kebebasan kita, tapi untuk menjaga diri kita. Adanya kondisi ini membuat kita bisa lebih fokus pada diri sendiri yang mungkin selama ini terabaikan.
8. Jaga komunikasi dengan orang lain lewat telepon, chatting, dan video call. Teknologi sudah canggih sekarang. Kondisi ini tidak membuat kita harus menutup diri dan kehilangan komunikasi dengan keluarga, teman, dan rekan kerja kita.
9. Â Berdoa.
10. Kenali tanda-tanda bahwa kita mengalami stress, bisa lewat reaksi fisik, emosional, pikiran, dan perilaku.
11. Hubungi tenaga medis atau psikolog bila memerlukan bantuan.
Stay at home and be mentally healthy during Covid-19? Why not!
Take care, people. :)
Oleh: Phebe Illenia S., M.Psi., Psikolog.
Referensi:
Manage Anxiety and Stress. (2020, 14 Maret). CDC.GOV [on-line]. Diakses pada tanggal 18 Maret 2020 dari cdc.gov.
Managing Stress and the Threat of Covid-19. (2020, 26 Februari). MN Department of Health [on-line]. Diakses pada tanggal 18 Maret 2020 dari health.state.mn.us.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI