Maqom Asbab merujuk pada keadaan di mana individu berusaha memenuhi kebutuhan hidup melalui usaha dan tindakan yang konkret. Dalam konteks PMSE, ini mencakup aktivitas perdagangan yang dilakukan secara elektronik, di mana individu atau perusahaan berinteraksi dengan pasar untuk mencapai keuntungan. Di sini, berpikir kritis sangat penting untuk menganalisis data pasar, memahami perilaku konsumen, dan membuat keputusan bisnis yang strategis. Pendekatan ini sejalan dengan pemikiran ekonomi konvensional yang menekankan pada efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan ekonomi.
Sebaliknya, Maqom Tajrid adalah kondisi di mana individu lebih fokus pada aspek spiritual dan ibadah, melepaskan diri dari keterikatan duniawi. Dalam konteks ini, seseorang mungkin merasa bahwa terlibat dalam perdagangan elektronik dapat mengalihkan perhatian dari tujuan spiritual. Namun, tasawuf mengajarkan bahwa kedua maqam ini tidak saling bertentangan; keduanya memiliki peran masing-masing dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam hal ini, berpikir kritis dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah keterlibatan dalam perdagangan elektronik membawa manfaat spiritual atau justru sebaliknya.
Hubungan Berpikir Kritis dengan Ideologi Perdagangan
Berpikir kritis berfungsi sebagai alat untuk mempertanyakan dan menganalisis ideologi yang mendasari praktik perdagangan dalam sistem elektronik. Teori kritis, sebagai pendekatan yang menekankan pentingnya konteks sosial dan etika dalam ekonomi, dapat membantu mengidentifikasi potensi ketidakadilan atau eksploitasi yang mungkin terjadi dalam sistem perdagangan modern35. Misalnya, kritik terhadap kapitalisme sering kali menyoroti bagaimana sistem ini dapat melayani kepentingan elit tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat luas.
Dalam konteks PMSE, berpikir kritis memungkinkan individu untuk mempertimbangkan implikasi etis dari tindakan mereka dalam perdagangan. Ini termasuk pertanyaan tentang keadilan sosial, keberlanjutan, dan tanggung jawab moral terhadap konsumen dan masyarakat. Dengan demikian, individu dapat beroperasi dalam Maqom Asbab sambil tetap menjaga kesadaran spiritual mereka sesuai dengan Maqom Tajrid, menciptakan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan tujuan akhirat.
Hubungan antara berpikir kritis dan ideologi perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) dapat dipahami melalui lensa Maqom Asbab dan Maqom Tajrid. Keduanya menawarkan perspektif yang saling melengkapi dalam menjalani kehidupan yang seimbang antara aspek material dan spiritual. Berpikir kritis berperan penting dalam mengevaluasi praktik perdagangan agar tetap sesuai dengan nilai-nilai etika dan moral yang dipegang oleh individu dalam konteks tasawuf.
Hubungan Berpikir Perkembangan Bisnis Transaksi Digital dengan Model Fiksal/Ekonomi SBS dan Model Fiksal/Ekonomi Syariah
Perkembangan bisnis transaksi digital telah menjadi fenomena yang signifikan di era modern ini, terutama di Indonesia. Hal ini berkaitan erat dengan dua model ekonomi yang berbeda: Sains Barat Sekuler (SBS) dan Ekonomi Syariah. Kedua model ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam memahami dan mengelola transaksi digital.
1. Perkembangan Bisnis Transaksi Digital
Transaksi digital mencakup berbagai cara pertukaran nilai melalui platform digital, seperti e-wallet, mobile banking, dan pembayaran online. Di Indonesia, pertumbuhan transaksi digital didorong oleh beberapa faktor:
Akses Internet dan Smartphone: Peningkatan akses internet dan penggunaan smartphone memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi digital1.