Pengendalian dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi keputusan perusahaan, biasanya melalui hak suara. Pemegang saham domestik harus memiliki cukup hak suara untuk mengendalikan perusahaan, yang umumnya ditetapkan lebih dari 50%.
Kegiatan Usaha:
Perusahaan tersebut harus menjalankan kegiatan usaha di luar negeri. Namun, regulasi tidak membedakan antara jenis perusahaan, apakah itu shell company atau perusahaan aktif1.
Aturan Spesifik Negara:
Setiap negara memiliki aturan spesifik terkait CFC. Misalnya, di Amerika Serikat, terdapat ketentuan Constructive Ownership Rule yang dapat menganggap pemegang saham yang tidak memenuhi threshold sebagai pemilik jika ada hubungan dekat dengan pemegang saham lain yang memiliki kontrol.
Pelaporan dan Pajak:
Pemegang saham domestik biasanya diwajibkan untuk melaporkan informasi tentang CFC kepada otoritas pajak dalam negeri, termasuk pendapatan dan pajak yang dibayar di yurisdiksi asing23.
Contoh Penerapan Kriteria
Sebagai contoh, jika seorang investor domestik memiliki 60% saham di sebuah perusahaan asing yang tidak terdaftar di bursa efek, maka perusahaan tersebut akan dianggap sebagai CFC. Investor tersebut harus melaporkan pendapatan dari perusahaan tersebut sesuai dengan ketentuan pajak CFC di negaranya.
Dengan mengikuti kriteria tersebut, pemilik dan investor dapat menentukan apakah sebuah perusahaan asing jatuh dalam kategori CFC dan memahami implikasi pajaknya.
Mengelola Controlled Foreign Corporations (CFC) menghadirkan berbagai tantangan yang kompleks bagi perusahaan dan pemegang saham. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam pengelolaan CFC: